Khalil Shreateh, Ahli Komputer Palestina Yang Meretas Facebook Mark Zuckerberg
Khalil Shreateh, Ahli Komputer Palestina Yang Meretas Facebook Mark Zuckerberg - Seorang ahli program komputer Palestina memaparkan kelemah...
https://asalbikinblog.blogspot.com/2013/08/khalil-shreateh-ahli-komputer-palestina.html
Khalil Shreateh, Ahli Komputer Palestina Yang Meretas Facebook Mark Zuckerberg - Seorang ahli program komputer Palestina memaparkan kelemahan dalam sistem keamanan Facebook dengan mengirim pesan di halaman pribadi pendirinya, Mark Zuckerberg.
Khalil Shreateh menggunakan kelemahan itu untuk meretas akun Zuckerberg guna memperingatkan Facebook.
Kelemahan yang ditemukannya memungkinkan pengguna Facebook untuk menulis pesan di halaman pribadi seseorang walau dia tidak diterima sebagai teman oleh pemilik akun bersangkutan. Dengan kelemahan itu maka praktis fasilitas privasi Facebook bisa diterobos oleh orang lain.
Shreateh awalnya menulis pesan ke tim White Hat di Facebook untuk memperingatkan mereka tentang kelemahan yang ditemukannya lengkap memberikan rinciannya.
Setelah tukar menukar pesan beberapa kali, dia kemudian mendapat email, "Maaf, ini bukan bug (atau masalah)."
"Maaf telah menerobos privasi Anda dan menulis pesan ke halaman Anda namun saya tidak punya pilihan setelah berbagai laporan ke tim Facebook tidak ditanggapi." Khalili Shreateh.
Mendapat bantahan tersebut, Khalil Shreateh menggunakannya untuk mengirim pesan ke halaman pribadi Zuckerberg.
Pesan yang ditulis pria yang bahasa ibunya adalah Arab kira-kira berisi, "Maaf telah menerobos privasi Anda dan menulis pesan ke halaman Anda namun saya tidak punya pilihan setelah berbagai laporan ke tim Facebook tidak ditanggapi."
Facebook kemudian mengatakan sudah memperbaikinya namun tidak akan membayar Shreateh.
Seorang ahli keamanan internet di Facebook, Matt Jones, menulis pesan terbuka dengan mengatakan walau email Shreateh yang pertama mestinya ditindaklanjuti, dia melaporkan kelemahan dengan melanggar kebijakan pengungkapan privasi.
Jones menambahkan karena Shreateh mengangkat masalah tersebut dengan menggunakan akun dari orang yang memang ada dan tanpa izin maka dia tidak mendapat bayaran. | memobee.com
Khalil Shreateh menggunakan kelemahan itu untuk meretas akun Zuckerberg guna memperingatkan Facebook.
Kelemahan yang ditemukannya memungkinkan pengguna Facebook untuk menulis pesan di halaman pribadi seseorang walau dia tidak diterima sebagai teman oleh pemilik akun bersangkutan. Dengan kelemahan itu maka praktis fasilitas privasi Facebook bisa diterobos oleh orang lain.
Shreateh awalnya menulis pesan ke tim White Hat di Facebook untuk memperingatkan mereka tentang kelemahan yang ditemukannya lengkap memberikan rinciannya.
Setelah tukar menukar pesan beberapa kali, dia kemudian mendapat email, "Maaf, ini bukan bug (atau masalah)."
"Maaf telah menerobos privasi Anda dan menulis pesan ke halaman Anda namun saya tidak punya pilihan setelah berbagai laporan ke tim Facebook tidak ditanggapi." Khalili Shreateh.
Mendapat bantahan tersebut, Khalil Shreateh menggunakannya untuk mengirim pesan ke halaman pribadi Zuckerberg.
Pesan yang ditulis pria yang bahasa ibunya adalah Arab kira-kira berisi, "Maaf telah menerobos privasi Anda dan menulis pesan ke halaman Anda namun saya tidak punya pilihan setelah berbagai laporan ke tim Facebook tidak ditanggapi."
Facebook kemudian mengatakan sudah memperbaikinya namun tidak akan membayar Shreateh.
Seorang ahli keamanan internet di Facebook, Matt Jones, menulis pesan terbuka dengan mengatakan walau email Shreateh yang pertama mestinya ditindaklanjuti, dia melaporkan kelemahan dengan melanggar kebijakan pengungkapan privasi.
Jones menambahkan karena Shreateh mengangkat masalah tersebut dengan menggunakan akun dari orang yang memang ada dan tanpa izin maka dia tidak mendapat bayaran. | memobee.com