Benarkah Uje Sudah Meninggal Sebelum Menabrak Pohon?
Benarkah Uje Sudah Meninggal Sebelum Menabrak Pohon ? - Wafatnya Ustadz Jefri atau akrab disapa Uje membuat kita semua tidak menyangka. Ust...
https://asalbikinblog.blogspot.com/2013/04/benarkah-uje-sudah-meninggal-sebelum.html
Benarkah Uje Sudah Meninggal Sebelum Menabrak Pohon? - Wafatnya Ustadz Jefri atau akrab disapa Uje membuat kita semua tidak menyangka. Ustad gaul tersebut menghembuskan nafas terakhirnya akibat sebuah kecelakaan tunggal di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Namun kabar penyebab kecelakaan yang kini tengah beredar di masyarakat masih simpang siur. Dugaan sebagian masyarakat, Uje mengalami kecelakaan dikarenakan dirinya mengantuk atau mengebut saat menunggangi motor besar kesayangannya. Spekulasi dugaan terbaru, Uje diperkirakan meninggal sesaat sebelum menabrak pohon. Artinya Uje dicabut nyawanya saat ia tengah mengendarai motor.
�Dugaan saya, Ustadz Jeffry sudah lebih dahulu meninggal dunia di atas kendaraannya sehingga kendaraan tak terkendali dan menabrak pohon palem,� kata Lukman Azis Kurniawan, sahabat Uje kepada sumber berita, kemarin, Senin, 29 April 2013.
Menurut pengamatan Lukman setidaknya ia memiliki 3 alasan untuk mengindikasikan hal tersebut yakni:
1. Tidak ditemukan tanda-tanda pengereman
Lukman berkata bahwa setiap orang yang mengalami sakaratul maut biasanya akan mengejan. �Nah saat mengejan itu gas ketarik tangan, lalu menabrak pohon. Apalagi di lokasi tak ada tanda upaya pengereman sebagai upaya antisipasi pengendara yang lazimnya kaget menghindari tabrakan,� kata Lukman membeberkan alasannya. Sedangkan alasan kedua adalah kemungkinan besar Uje tidak dalam kondisi mengantuk.
2. Uje sudah meminum kopi untuk usir ngantuk
Menurut Fajar Sidik, almarhum sebelumnya sudah beristirahat di Kemang, Jakarta Selatan. Saat itu juga Uje sudah meminum kopi agar terhindar dari kantuk. �Bila beliau mengantuk, kondisi gas stabil atau mengendur. Tidak menabrak sangat kencang seperti dibenarkan polisi,� kata Lukman.
3. Uje tidak mengebut
Uje tidak mungkin dalam kondisi ngebut sebelum kecelakaan terjadi karena sebelumnya almarhum sudah dua kali hampir terjatuh di kawasan Radio Dalam.
�Pengalaman sebelumnya dua kali hampir terjatuh di kawasan Radio Dalam lazimnya semakin membuat Uje makin pelan memacu sepeda motornya,� jelas Lukman.
Lukman sangat yakin bahwa sahabatnya itu tidak dalam kondisi mengebut berdasarkan kesaksian penyanyi Agus Idward, personel dari grup Snada yang ikut konvoi motor bersama Uje.
Agus Idward menuturkan bahwa Uje malam itu menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari Kemang ke Pondok Indah. Waktu tempuh itu tergolong lama karena jarak kedua lokasi sebenarnya tidak terlalu jauh dan tidak mungkin terjadi kemacetan karena waktu perjalanan adalah tengah malam.
�Dugaan kuat saya, beliau memacu kendaraan justru pelan, tapi karena meninggal mendadak di atas sepeda motor, tubuhnya mengejan dan gasnya otomatis tertarik. Itu yang membuat tabrakan amat kencang ke pohon palem,� jelas Lukman lagi.
Sedangkan rerumputan yang terkoyak di taman dekat dengan pohon palem bukan sebuah upaya pengereman. Sedangkan alasan kenapa almarhum Uje dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah dan bukan di Rumah Sakit Fatmawati adalah karena Agus Idward tidak yakin dengan kondisi Uje, apakah sudah meninggal atau masih bisa ditolong. | jadiberita.com
Namun kabar penyebab kecelakaan yang kini tengah beredar di masyarakat masih simpang siur. Dugaan sebagian masyarakat, Uje mengalami kecelakaan dikarenakan dirinya mengantuk atau mengebut saat menunggangi motor besar kesayangannya. Spekulasi dugaan terbaru, Uje diperkirakan meninggal sesaat sebelum menabrak pohon. Artinya Uje dicabut nyawanya saat ia tengah mengendarai motor.
�Dugaan saya, Ustadz Jeffry sudah lebih dahulu meninggal dunia di atas kendaraannya sehingga kendaraan tak terkendali dan menabrak pohon palem,� kata Lukman Azis Kurniawan, sahabat Uje kepada sumber berita, kemarin, Senin, 29 April 2013.
Menurut pengamatan Lukman setidaknya ia memiliki 3 alasan untuk mengindikasikan hal tersebut yakni:
1. Tidak ditemukan tanda-tanda pengereman
Lukman berkata bahwa setiap orang yang mengalami sakaratul maut biasanya akan mengejan. �Nah saat mengejan itu gas ketarik tangan, lalu menabrak pohon. Apalagi di lokasi tak ada tanda upaya pengereman sebagai upaya antisipasi pengendara yang lazimnya kaget menghindari tabrakan,� kata Lukman membeberkan alasannya. Sedangkan alasan kedua adalah kemungkinan besar Uje tidak dalam kondisi mengantuk.
2. Uje sudah meminum kopi untuk usir ngantuk
Menurut Fajar Sidik, almarhum sebelumnya sudah beristirahat di Kemang, Jakarta Selatan. Saat itu juga Uje sudah meminum kopi agar terhindar dari kantuk. �Bila beliau mengantuk, kondisi gas stabil atau mengendur. Tidak menabrak sangat kencang seperti dibenarkan polisi,� kata Lukman.
3. Uje tidak mengebut
Uje tidak mungkin dalam kondisi ngebut sebelum kecelakaan terjadi karena sebelumnya almarhum sudah dua kali hampir terjatuh di kawasan Radio Dalam.
�Pengalaman sebelumnya dua kali hampir terjatuh di kawasan Radio Dalam lazimnya semakin membuat Uje makin pelan memacu sepeda motornya,� jelas Lukman.
Lukman sangat yakin bahwa sahabatnya itu tidak dalam kondisi mengebut berdasarkan kesaksian penyanyi Agus Idward, personel dari grup Snada yang ikut konvoi motor bersama Uje.
Agus Idward menuturkan bahwa Uje malam itu menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari Kemang ke Pondok Indah. Waktu tempuh itu tergolong lama karena jarak kedua lokasi sebenarnya tidak terlalu jauh dan tidak mungkin terjadi kemacetan karena waktu perjalanan adalah tengah malam.
�Dugaan kuat saya, beliau memacu kendaraan justru pelan, tapi karena meninggal mendadak di atas sepeda motor, tubuhnya mengejan dan gasnya otomatis tertarik. Itu yang membuat tabrakan amat kencang ke pohon palem,� jelas Lukman lagi.
Sedangkan rerumputan yang terkoyak di taman dekat dengan pohon palem bukan sebuah upaya pengereman. Sedangkan alasan kenapa almarhum Uje dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah dan bukan di Rumah Sakit Fatmawati adalah karena Agus Idward tidak yakin dengan kondisi Uje, apakah sudah meninggal atau masih bisa ditolong. | jadiberita.com